
Penyakit kritis seperti kanker, stroke, dan serangan jantung bisa menyerang siapa saja tanpa peringatan. Beban finansial yang ditimbulkan sering kali sangat besar, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk perawatan jangka panjang. Sayangnya, banyak orang yang tidak siap menghadapi kondisi ini. Asuransi penyakit kritis hadir sebagai solusi untuk melindungi keuangan dari risiko yang tidak terduga ini.
Biaya Pengobatan yang Tinggi
Menurut data WHO, sekitar 70% kasus kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular, termasuk penyakit kritis. Biaya perawatan untuk penyakit seperti kanker bisa mencapai lebih dari Rp 100 juta per tahun, terutama jika pasien harus menjalani kemoterapi atau terapi lainnya secara berkala.
Sebagai contoh, seorang pekerja yang didiagnosis kanker mungkin perlu berhenti bekerja untuk menjalani pengobatan. Tanpa asuransi, ia harus mengandalkan tabungan atau bahkan berutang untuk membayar perawatan yang diperlukan. Hal ini dapat mengganggu kestabilan finansial keluarga.
Memberikan Manfaat Santunan Tunai
Berbeda dengan asuransi kesehatan yang hanya menanggung biaya medis, asuransi penyakit kritis memberikan manfaat tunai saat tertanggung didiagnosis dengan penyakit tertentu. Dana ini bisa digunakan untuk biaya pengobatan, perawatan jangka panjang, atau kebutuhan lainnya seperti biaya hidup sehari-hari.
Misalnya, jika seorang nasabah terdiagnosis stroke dan tidak bisa bekerja selama beberapa bulan, manfaat tunai dari asuransi penyakit kritis dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Ini memberikan rasa aman dan mengurangi beban finansial.
Tidak Perlu Khawatir Kehilangan Penghasilan
Banyak penderita penyakit kritis yang kehilangan penghasilan karena tidak bisa bekerja dalam jangka waktu lama. Dengan memiliki asuransi penyakit kritis, mereka tetap memiliki dana yang bisa digunakan untuk membayar kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak perlu mengandalkan keluarga atau mengambil pinjaman.
Asuransi ini juga memberikan fleksibilitas dalam penggunaannya. Pemegang polis bisa menggunakan dana manfaat sesuai dengan kebutuhannya, baik untuk pengobatan alternatif, rehabilitasi, atau biaya lain yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan biasa.
Leave a Reply